Kamis, 15 Juli 2010

KEIMANAN TRIDHARMA & TEMPAT IBADAH TRIDHARMA

KEIMANAN TRIDHARMA

Keimanan berasal dari kata IMAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI), IMAN itu adalah suatu keyakinan / kepercayaan yang bersifat personal yang mana bila dilaksanakan maka diyakini / dipercayai akan membawa kebaikan & kebahagiaan bagi orang yang melaksanakan sehingga IMAN itu menjadi Pedoman Hidup (The Way Of life) dalam upaya nya untuk mencapai Kebaikan dan Kebahagiaan. TRIDHARMA sebagai Ajaran Kebenaran yang dibabarkan oleh Sakyamuni Buddha, Nabi Khong Hu Cu, dan Nabi Lo Cu merupakan DASAR KEIMANAN bagi para Umat Tridharma. Keimanan Tridharma harus diyakini / dipercayai secara holistic (utuh-integral) oleh Umat Tridharma (Anggota Majelis Tridharma) tanpa mengenyampingkan salah satu dari ke tiga ajaran tersebut.

Kemampuan dan ketertarikan Umat Tridharma untuk mempelajarai secara lebih mendalam salah satu atau dua atau sekaligus tiga Ajaran tersebut adalah kebebasan umat secara personal yang tergantung pada individu masing masing.

Namun pendalaman yang mana pun, sebagai Umat Tridharma yang berhimpun dalam Majelis Tridharma maka dasar KEIMANAN TRIDHARMA yang utuh harus tetap dimiliki sebagai The Way Of life dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa / bernegara. LIMA DASAR KEIMANAN TRIDHARMA yang harus dimiliki oleh umat Tridharma (Anggota Majelis Tridharma) ialah:

1. Keimanan terhadap Thian, Tuhan Yang Maha Esa sebagai sumber Kehidupan dan Alam Semesta beserta isi nya
2. Keimanan terhadap Buddha Sakyamuni, Nabi Khong Hu Cu, Nabi Lo Cu sebagai Pembabar Ajaran Kebenaran
3. Keimanan terhadap Para Buddha / Bodhisatva / Dewata / Sin Beng
4. Keimanan terhadap Kitab Suci Tripitaka, Su Si - Ngo Keng & To Tek Keng
5. Keimanan terhadap Kebahagiaan Abadi sebagai hasil dari pengamalan Ajaran Tridharma

Untuk mencapai tujuan pembinaan umat Tridharma maka seluruh kegiatan Majelis Tridharma harus dapat menyentuh berbagai aspek yang mempunyai dimensi :

1. Keluarga Inti (orang tua & anak) Tridharma
2. Lingkungan Masyarakat Tridharma,
3. Pemberdayaan Ekonomi Tridharma
4. Peningkatan Pendidikan Tridharma

Ke empat dimensi (sudut pandang) tersebut merupakan PILAR yang akan memperkokoh bangunan Tridharma sebagai organisasi keagamaan / kemasyarakatan.

TEMPAT IBADAH TRIDHARMA

Kriteria Tempat Ibadah Tridharma ialah :

1. Kelenteng (Bio/Tepekong) Tridharma yang mempunyai: Altar pemujaan kepada Trinabi Agung (Sakyamuni Buddha, Nabi Khong Hu Cu, Nabi Lo Cu), para Buddha / Bodhisatva / Dewata / Sin Beng / Makhluk Suci lain nya yang ada dalam Tridharma sebagaimana yang terdapat dalam Kitab Suci, komentar, tradisi dan kebudayaan baik yang diwujudkan dalam bentuk patung, gambar, tulisan (kaligrafi) atau benda suci (antara lain Relic) tanpa mempermasalahkan mana yang menjadi pujaan utama nya serta tanpa mempermasalahkan bentuk dan arsitektur bangunan apakah bercorak India, Srilangka, Birma, Thailand, Indocina, Jepang, Korea, Cina atau Indonesia (Bali, Jawa, atau lain nya) dan disain modern. Yang penting adalah fungsi bangunan tersebut adalah untuk peribadatan. Dan Pemujaan tersebut menggunakan peralatan / perlengkapan minimal dupa / setangi / lilin / pelita / bunga / sesaji / bedug (tambur) / genta (bel). Dan Tempat Ibadah tersebut nyata nyata sebagai tempat pemujaan / kebaktian dan bersifat terbuka untuk umum. Dan pengelola tempat ibadah tersebut adalah badan / lembaga yang bernafaskan / bercirikan Tridharma yang secara eksplisit tercantum dalam statuta nya serta pengurus nya beragama Buddha / Khong Hu Cu / Tao yang dibuktikan oleh KTP dan juga perilaku keagamaannya. Dan tempat ibadah tersebut di jamin sepenuhnya oleh Pengurus Majelis Tridharma sehingga dengan demikian Pengurus Majelis Tridharma bertanggung jawab penuh kepada pihak ketiga atas legitimasi tempat ibadah tersebut

2. Wihara Tridharma yang mempunyai : Syarat Kelenteng ( Bio / Tepekong ) Tridharma dan juga mempunyai Aula ( Ruang ) yang berfungsi sebagai Tempat Ceramah / Kotbah guna melaksanakan pembinaan kerohanian bagi para umat Tridharma (Anggota Majelis Tridharma).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar