Kamis, 15 Juli 2010

Senyumku Buat Siapa

Ketika hujan turun nan derasnya...
kutunggu waktu tuk pulang kerja.....
masih tersisa jadwalku tuk bahas kemajuan para generasi penerys Dharma...

Gelegar petir mengejutkan mimpiku...mimpi akan hadirnya Dharmaduta baru....
Akankah hadir, entahlah...
sambil kucoba tuk tersenyum, pasti masih ada...

entah buat siapa senyumku, kukhusukan doa...melantunkanparitta di hati...sambil teriring harapan
smoga muncul ide-ide baru tuk mencari bibit Dharmaduta....

biar kujabarkan pd calon bibitku....
Dharmaduta adalah seperti tukang sampah, ia bertugas membersihkan yg kotor...
Dharmaduta seperti tukang tambal ban, ia dicari hanya ketika ada ban yang bocor...
Dharmaduta seperti dokter paling manjur tp murah harganya,
ia dipuji kehebatan uraian Dharmanya dan cukup sampai di situ...

Ia datang tak dijemput, pulang pun tak diantar....
Masih segar dalam ingatanku, gimana Romo cakkhupala Indra yg tua pergi ceramah
ke berbagai tempat yg baru kukunjungi stelah beliau almarhum.....

Masih segar dalam ingatanku, bagaimana Romo Ratana Darja Nurhalim berceramah....
Masih segar dalam ingatanku gimana para pemuda membandingkan para Dharmaduta dengan biku2...
Tapi ketika tanya kulempar....kapan kau mau terjun tuk ceramah....
"maaf tak sempat" hanya itu jawabmu.......
Senyum kecil yg keluar dari mulutku....

Marilah bercermin,lihatlah para dharmaduta kita, banyak yg sudah sepuh...
banyak mereka yg butuh istirahat....
Sekaranglah waktunya...tuk kita berbenah, tuk belajar jadi penerus mereka.....
jangan tunggu panggilan ...panggilan syair paritta "sabbe sankhara anicca"...
mengalun tuk kita.....

Mumpung masih bisa mendengar gita "Marilah mohon doa..."
"..laksanakan kewajiban dana paramita..."
jangan terlambat sobat...marilah tersnyum walaupun cuma senyum kecil....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar