Kamis, 15 Juli 2010

KARAKTER ADALAH KUALITAS PENARIK REZEKI

Untuk teman2 tercinta dari Super note Mario Teguh..
Semoga bermanfaat.

Tidak ada pemberi rezeki selain Tuhan Yang Maha Pengasih.

Dengannya, hanya jalan-jalan yang jujur dan yang menguntungkan orang lain-lah, yang menjadi penyalur rezeki kepada kita.

Tidak terdapat rezeki di jalan-jalan yang selain kebaikan.

Yang ada adalah illusi dari rezeki,
yaitu perasaan sudah mendapat uang - tetapi yang menjadikan orang lebih haus uang,
yaitu perasaan sudah berkuasa – tetapi yang akut ketakutan kehilangan kekuasaan,
yaitu perasaan sudah ternama – tetapi yang namanya ditempelkan kepada kepalsuan dan kemungkaran,
yaitu perasaan sudah kaya – tetapi yang tetap mencuri seperti khawatir tidak akan makan esok pagi.


Sahabat saya yang hatinya baik,

Ada segumpal daging dalam diri kita ini, yang jika ia baik – maka keseluruhan diri kita menjadi baik.

Itulah hati.

Hati adalah tempat di sematkannya pendapat, tempat diolahnya perasaan, tempat diluncurkannya prasangka, dan tempat dibesarkannya kemuliaan.

Jika hati ini baik, maka baiklah pendapat kita mengenai keadaan dan kejadian, maka baiklah perasaan kita mengenai kehidupan, maka baiklah prasangka kita kepada Tuhan dan sesama, dan besarlah kemuliaan yang diberkatkan kepada kita.

Dengannya, pribadi yang berhati baik adalah pribadi yang berkarakter baik.

dan yang ini sangat penting sekali, bahwa …

KARAKTER ADALAH KUALITAS PENARIK REZEKI.

Mengapa?

Karakter adalah kualitas penarik rezeki, karena berkarakter baik adalah sudah rezeki.

...........


Sahabat saya yang hatinya baik,
yang penuh harapan bagi rezeki yang besar yang menyejahterakan dan membahagiakan,

Siapa pun yang pertimbangannya baik, rezekinya baik.

Karena baginya, penghalang adalah perintah untuk menepatkan cara dan menambahkan tenaga.
Apakah Anda pernah mengagumi seseorang yang menjadi kaya tanpa upaya?

Tetapi, bagi yang hatinya lemah, penghalang adalah pemberitahuan untuk mengeluh dan menyalahkan keadilan kehidupan. Bahkan keberuntungan yang telah berbaring menyerah di hadapan seorang pengeluh, akan tampil seperti batu sandungan yang mengesalkan.

Keberuntungan yang minta gendong kepada orang yang malas, akan diperlakukan seperti sekarung puing buangan.

tetapi,

Musibah yang hinggap membebani pundak orang yang berkarakter baik, akan diperlakukan dengan ramah dan penuh pengamatan, yang kemudian ternyata menuntun kepada rezeki-rezeki besar yang memuliakannya.

Di manakah terakhir kali Anda melihat keberuntungan?

Dia berada di sekitar orang-orang yang bekerja keras membangun kehidupan yang baik.

Keberuntungan telah selalu ada dekat dengan Anda, ia hanya menjadi nyata saat Anda melakukan sesuatu yang membebaskannya dari alam rencana dan angan-angan.

Upaya adalah kekuatan yang membebaskan keberuntungan dari alam yang gaib, untuk hadir dalam kenyataan keseharian hidup kita.

Dengannya, sebetulnya semua pekerjaan adalah pekerjaan untuk memindahkan yang belum nyata ke kenyataan hidup kita.

Keberuntungan dan rezeki itu sudah lama ada, hanya belum tampil nyata.

Tugas kita bukanlah menjadikan keberuntungan dan rezeki itu ada. Tugas kita adalah berupaya, karena upaya kitalah yang menjadikan keberuntungan dan rezeki itu nyata.

Dan,

Keberuntungan dan rezeki itu tampil nyata dengan keramahan yang santun, kepada pribadi yang berkarakter baik, ... kepada kita yang berhati baik.

Sekarang …,
sudah tahu mengapa saya selalu menyapa Anda dengan salam:

Sahabat saya yang hatinya baik, …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar